Blankspot

December 27, 2012

Jadi awal mulanya adalah sebuah kejadian ketika ada kegiatan pelatihan website tingkat fakultas selama dua hari. Kegiatan tersebut mengambil dua tempat berbeda. Namun, keduanya adalah restoran atau kafe yang cukup terkenal di seputaran Purwokerto.

Secara umum pelatihan berjalan lancar. Acara berjalan sesuai rencana, konsumsi juga tidak mengecewakan. Malah terkesan mewah. Namun pada hari kedua, ada kekurangan kecil yang menjadi inspirasi tulisan ini.



Ya, restoran tempat pelaksanaan pelatihan tidak dilengkapi dengan fasilitas wifi atau hotspot. Bingung juga ketika hendak mencari lawan kata wifi atau hotspot. Ketemunya ya blankspot itu. Walaupun istilah itu tidak seratus persen benar. Kesannya kalau blankspot itu ada pada kondisi tidak ada sinyal sama sekali. Jangankan sinyal data (internet), sinyal GPRS sebagai penunjang kebutuhan dasar telpon dan mengirim pesan pun tidak ada. Pada kenyataannya,kondisi restoran ini tidak seperti itu. Karena letaknya yang masih di sekitaran kota, akses sinyal masih cukup bagus. Bahkan, sinyal operator three di hape saya menunjukkan HSDPA. Yang tidak ada di restoran ini hanya wifi tadi.

Tetiba, salah seorang kawan pelatihan nyeletuk, "Wah sayang ya, restoran segede ini tidak ada hotspotnya." Kawan perempuan ini menambahkan, "Berarti kalo ke depan mau bikin event, restoran ini tidak recommended ya."

Tidak hanya kawan itu saja. Beberapa peserta lain juga mengeluhkan hal yang sama. Namun, ada juga yang cuek. Nah, kelompok ini cuek karena merasa sudah cukup terpuaskan dengan modem di tangan.

Penasaran, saya coba intip aktivitas mereka yang membawa modem ini. Ternyata sebagian besar membuka laman yang tampilannya didominasi warna. Biru dan putih. Bisa ditebak, mereka pasti sedang buka Facebook.

Ada hal menarik ketika mencermati fenomena di atas. Hidup kita saat ini seakan-akan tidak dapat terlepas dari teknologi, terutama internet. Setiap saat pandangan kita selalu tertuju pada layar yang tersambung ke internet, entah itu layar PC, layar laptop, smartphone, atau tablet.

Ketika ada keadaan di mana tidak ada sinyal wifi didapat, kita seperti mati gaya. Bingung mengerjakan apa. Maka saya kira betul usulan Harian Kompas pada beberapa minggu yang lalu tentang perlunya hari tanpa teknologi (internet). Sepertinya ketika kita mencobanya akan banyak hal baru didapatkan. Mungkin salah satunya adalah peningkatan relasi interpersonal kita. Who knows?

Setidaknya beberapa hari ini di kantor saya sudah mencoba hari-hari tanpa teknologi. Bukan kesengajaan, tapi terima kasih sekali kepada petir yang menyengat jaringan internet kami sehingga terasa betul hari-hari yang tanpa teknologi (internet) ini.

Foto:
udaipurtimes.com

You Might Also Like

0 komentar

Friends

Galeri

Ada warna biru muda di lingkaran ini. Mengingatkan cerahnya langit pascahujan
Biarkanlah balon-balon bebas itu beterbangan, sebebas warna-warna yang menyelimutinya
Budaya batik yang berinovasi Mencerahkan masa depan tradisi
Cinta tidak selamanya berwarna merah muda, bisa juga kuning oranye
Ketika warna ungu menjadi ceria, dia bersama hijau dan kuning istimewa