Belajarnya Anak-Orangtua
December 11, 2012Foto : assets.lifehack.org |
Setiap kali musim ujian dilaksanakan
sebagian orang tua resah. Ketidakmampuan biaya membuat mereka memilih
untuk tidak memasukkan anaknya dalam les mata pelajaran. Sehingga,
mereka memilih mengajari sendiri mata pelajaran yang hendak diujikan
itu. Bukan pekerjaan yang mudah memang, mengingat saat ini banyak
gangguan yang dapat mengalihkan perhatian anak-anak. Internet, game
online, atau bermain gadget sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan
oleh anak kecil zaman sekarang.
Saking susahnya mengajari anak, seorang
ibu mengeluh, “Kok mereka sekarang susah diajari ya, tidak seperti
zamanku dulu?”Pada titik ini, sebenarnya orangtua sedikit berlaku
tidak adil kepada anaknya. Masalahnya zaman dulu tidak ada TV kabel,
tidak ada Playstation, tidak ada Android, tidak ada Facebook juga.
Lalu sekarang ada. Siapa yang mengadakan itu? Orang tua juga.
Saya ingat sebuah scene dari film Son
of The Mask yang saya tonton di GlobalTV, 08/12/12 lalu. Setelah
orangtua sudah tidak mampu lagi menghadapi “kenakalan” anaknya
yang kerasukan polah The Mask, sang ayah berkata kurang lebih seperti
ini, “Terima kasih Nak sudah membuat Ayah dewasa, untuk membalasnya
ijinkan Ayah membimbingmu hingga dewasa”. Sebuah ungkapan sederhana
namun menurut saya mendalam.
Orangtua memang lebih lama berada di
dunia ini. Punya banyak pengalaman hidup yang dilalui sepanjang
umurnya. Hal ini tidak dipunyai oleh seorang anak. Mereka belum lama
menghirup segarnya oksigen disekitar. Belum paham seluk beluk
kehidupan. Tapi pada sisi-sisi tertentu, kehadiran mereka juga
membuat orangtua lebih mempunyai kekayaan pengalaman hidup. Orangtua
menjadi lebih sabar, lebih hati-hati, serta lebih berorientasi pada
masa depan. Dengan kata lain, orangtua sebenarnya juga belajar.
Jadi, ketika musim ujian
diselenggarakan. Ketika anak-anak sudah mulai sibuk minta diajari.
Pada kesempatan inilah orangtua belajar. Orangtua secara tidak
langsung menimba ilmu kepada anaknya. Ilmu tentang kesabaran. Ilmu
tentang kehati-hatian. Ilmu tentang masa depan. Sehingga, seperti
diungkapkan tokoh ayah dalam film Son of The Mask, orangtua bisa
berkata, “Terima kasih Nak, Engkau sudah membuat kami lebih dewasa
pada ujian semester ini”. Dan keluhan orangtua kepada anaknya akan berkurang, mungkin menghilang. Sederhana bukan?
0 komentar