Parenting
December 23, 2013
Bahasa menjadi salah satu fenomena budaya yang mencengangkan. Betapa tidak, seorang manusia dapat mengingat sedemikian banyak kosakata dan mengombinasikannya sehingga terangkailah kalimat yang dipahami bersama. Fenomena kemampuan manusia dalam belajar dan mengingat kosakata serta meramu bahasa menjadi bahan diskusi hangat para ahli selama bertahun-tahun. Pertanyaan pokok yang berkembang adalah “bagaimana belajar bahasa tersebut dilakukan?”
Hal yang paling mencengangkan dalam fenomena belajar bahasa adalah pada periode awal kehidupan manusia. Bayangkan, ketika lahir manusia hanya mengenal menangis dan tersenyum saja, namun seiring bertambahnya umur, manusia menguasai bahasa sebagaimana keluarga mereka bertutur. Banyak teori diajukan untuk menjawab pertanyaan ini. Kalau tidak percaya, googling saja dengan memakai kata kunci “teori belajar bahasa”. Saya pribadi cenderung condong untuk memercayai bahwa belajar bahasa itu terjadi melalui proses pewarisan nilai dalam keluarga.
Serta dapat diunduh DI SINI
Foto : asmall.lancsngfl.ac.uk
Hal yang paling mencengangkan dalam fenomena belajar bahasa adalah pada periode awal kehidupan manusia. Bayangkan, ketika lahir manusia hanya mengenal menangis dan tersenyum saja, namun seiring bertambahnya umur, manusia menguasai bahasa sebagaimana keluarga mereka bertutur. Banyak teori diajukan untuk menjawab pertanyaan ini. Kalau tidak percaya, googling saja dengan memakai kata kunci “teori belajar bahasa”. Saya pribadi cenderung condong untuk memercayai bahwa belajar bahasa itu terjadi melalui proses pewarisan nilai dalam keluarga.
Pewarisan nilai dalam keluarga menarik didiskusikan. Hampir tidak ada keluarga yang memilih cara sama dalam hal cara mewariskan nilai-nilai kepada anak-anaknya. Ini terbukti dari mini research yang dilakukan oleh para mahasiswa komunikasi keluarga 2013 terhadap beberapa remaja di Purwokerto. Para remaja tersebut tidak sedikit pun mengatakan hal yang sama mengenai suasana pewarisan nilai dalam keluarganya. Hal inilah yang kemudian menarik perhatian saya, serta coba saya angkat dalam sebuah materi perkuliahan komunikasi keluarga. Tujuannya agar para mahasiswa memahami berbagai aspek yang berperan dalam pewarisan nilai dalam keluarga, termasuk pewarisan bahasa di dalamnya.
“Parenting dalam komunikasi keluarga”, demikian saya memberi judul materi kuliah tersebut. Secara khusus saya berterima kasih sekali kepada Dr. Sri Lestari, melalui bukunya yang berjudul "Psikologi Keluarga, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga", telah memberikan pencerahan dan referensi utama berkait dengan komunikasi keluarga.
Seperti biasa materi mengenai “Parenting dalam komunikasi keluarga dapat dilihat di bawah ini
View Parenting and other presentations by ganjarruntiko.
Serta dapat diunduh DI SINI
Foto : asmall.lancsngfl.ac.uk
0 komentar