Cinemagraph, Bergerak dalam Diam

January 20, 2013

Foto : photographybasics.info
Judul artikel ini barangkali merupakan sebuah kondisi yang tidak lazim. Sebuah keadaan bergerak namun sebenarnya diam, atau sebuah keadaan diam tapi ada pergerakan. Namun, itulah adanya Cinemagraph.

Perkembangan teknologi dan perangkat lunak telah membuat definisi videografi dan fotografi memasuki sebuah tahapan baru. Boleh dikatakan ini adalah bagian dari konvergensi media, penyatuan berbagai media dalam sebuah media baru.

Adalah seorang desainer kenamaan dari Amerika, Kevin Burg dan fotografer Jamie Beck yang menciptakan teknik baru dunia fotografi dan videografi ini. Memulai eksperimennya pada tahun 2009, mereka dengan konsisten menerapkannya dalam dunia fashion. Publikasi yang tidak kenal lelah melalui media sosial membuat dunia kemudian menasbihkan mereka sebagai “penemu” teknik ini. Saat ini karya mereka dapat ditemukan dengan mudah di internet. Coba saja googling istilah cinemagraph, maka halaman pencarian yang paling atas akan mengarahkan Anda pada laman cinemagraphs.com, sebuah laman dunia fashion yang dikelola Burg dan Beck.
Foto : lunarbovine.com
Foto : lunarbovine.com

Entah sengaja atau tidak, cinemagraph ini mengingatkan kita pada foto-foto di dunia sihir Harry Potter. Foto-foto di film itu digambarkan seperti hidup. Mereka bergerak-gerak. Koran, foto dinding, bahkan pasfoto berisi gambar yang dapat bergerak.
Foto : filmmakeriq.com

Lain di dunia sihir, lain lagi di dunia nyata. Kalau di film Harry Potter media foto yang digunakan bisa apapun, cinemagraph tampaknya masih berbasis media komputer. Artinya orang harus menghidupkan PC untuk dapat melihat pergerakan gambar. Andai ada yang mencoba mencetak, pasti tidak bakalan bergerak. Ini karena format gambar yang dipakai adalah animasi GIF (Graphic Interchange Format), sebuah format yang sampai saat tulisan ini dibuat belum dapat dipindah ke media cetak serta menghasilkan efek yang sama.
Foto : filmmakeriq.com
Wikipedia mendefinisikan sinemagraf ini sebagai “still photograph in which a minor and repeated movement occurs”. Tampaknya perkembangan cinemagraph ini akan menuju ke arah yang lebih menjanjikan mengingat banyaknya dokumentasi di dunia maya. Beberapa surat kabar juga mempublikasikan cinemagraph di laman resminya, seperti dokumentasi harian Washington Post pada tanggal 12 Juli 2011 yang bisa dilihat di bawah ini:


Lalu bagaimana sebenarnya cara membuat cinemagraph? Menurut beberapa tutorial yang saya baca, pembuatan cinemagraph tidaklah sulit. Yang dibutuhkan adalah kamera video, kamera foto, serta ketelatenan dan keuletan. Namun, dari beberapa tutorial yang saya lihat di internet, software yang harus digunakan setidaknya Adobe Photoshop CS4 ke atas, paling nyaman apabila menggunakan CS6. Yang penting adalah yang memiliki fitur File>Import>Video Frames to Layers.


Apabila hendak menggunakan Photoshop CS6 akan lebih memudahkan karena adanya fitur timeline di dalamnya.


 Sekarang keputusan ada di tangan Anda. Tertarik untuk mulai belajar cinemagraph?

You Might Also Like

2 komentar

  1. terimakasih banyak atas info nyaa membantu sekali dalam pembuatan TA sayaa :)

    ReplyDelete
  2. Sama-sama, terima kasih juga mau komen di gubug saya ini...semoga TA nya sukses!!!

    ReplyDelete

Friends

Galeri

Ada warna biru muda di lingkaran ini. Mengingatkan cerahnya langit pascahujan
Biarkanlah balon-balon bebas itu beterbangan, sebebas warna-warna yang menyelimutinya
Budaya batik yang berinovasi Mencerahkan masa depan tradisi
Cinta tidak selamanya berwarna merah muda, bisa juga kuning oranye
Ketika warna ungu menjadi ceria, dia bersama hijau dan kuning istimewa