Belajar Iklan Elektronik

January 22, 2013

Foto : edigiteyes.com
Pada semester ini di Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed muncul mata kuliah baru, Iklan Media Elektronik atau disingkat IME. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktikum wajib yang berbobot 2 SKS (1-1), yang artinya Mahasiswa mata kuliah ini akan mendapatkan 1 SKS teori dan 1 SKS praktek setiap minggu. Itu sama saja dengan 200 menit per minggu bertemu dengan saya dan Mbak Dian Bestari, M.I.Kom.

Beberapa mahasiswa rupanya penasaran dengan mata kuliah ini. Apa sebenarnya yang hendak disampaikan dalam 12 kali pertemuan nanti? Saking penasarannya, ketika ada Program Internship Himakom Unsoed beberapa waktu lalu, Divisi Kajian Iklan memunculkan permintaan agar menampilkan kisi-kisi materi mengenai iklan elektronik. Padahal peserta yang hadir dalam acara tersebut adalah mahasiswa baru yang saya pikir belum saatnya belajar ke arah itu. Namun akhirnya, saya sedikit menampilkan beberapa karya iklan elektronik (televisi) buatan angkatan-angkatan terdahulu. Setidaknya dengan tampilan tersebut dapat mendorong semangat mereka untuk lebih banyak belajar mengenai iklan.

Pada tulisan kali ini saya akan sedikit menjelaskan posisi mata kuliah ini dibanding mata kuliah lainnya. Selain itu, saya juga akan menyinggung mengenai materi-materi yang hendak disampaikan dalam mata kuliah ini. Tujuan tulisan ini adalah adanya kesepahaman antara dosen dengan mahasiswa mengenai materi yang hendak dipelajari nantinya.

Pertama, saya akan membahas tentang posisi Mata Kuliah Iklan Media Elektronik dibandingkan dengan mata kuliah lainnya. Alasan kemunculan mata kuliah ini adalah karena pengamatan terhadap kurikulum yang telah berjalan serta capaian pembelajaran yang harus diraih mahasiswa. Dirasa bekal pengetahuan dan keterampilan tentang periklanan relatif kurang.

Sebagai informasi, pada kurikulum lama (yang diambil hingga angkatan 2009) materi periklanan hanya muncul dalam mata kuliah teori dan praktikum periklanan yang berbobot 3 SKS (2-1). Pertemuan sebanyak 12 kali dirasa masih kurang memenuhi kebutuhan akan pemahaman iklan secara teoritis dan praktis. Titik finalnya adalah pada lokakarya kurikulum di Baturraden yang diselenggarakan pada akhir tahun 2009. Pertemuan tersebut kemudian menyepakati berbagai perubahan kurikulum, yang antara lain sepakat untuk memecah mata kuliah Teori dan Praktikum Periklanan menjadi dua mata kuliah. Mengingat perbedaan karakteristik media yang digunakan oleh iklan, maka akhirnya disepakati bersama bahwa Mata Kuliah Teori dan Praktikum Periklanan dipecah menjadi Mata Kuliah Iklan Media Cetak (media pasif) dan Mata Kuliah Iklan Media Elektronik (media aktif).

Kedua, setelah kurikulum mengamanatkan pemecahan mata kuliah tersebut, maka agar disusun rancangan pembelajaran yang memadai. Melalui penelaahan mendalam mengenai materi-materi terdahulu, maka akhirnya muncullah rencana pembelajaran Mata Kuliah Iklan Media Elektronik yang terdiri dari 12 kali pertemuan yang meliputi pembelajaran mengenai iklan internet, iklan radio, dan iklan televisi. Materi rancangan pembelajaran ini bersifat tentatif dan dapat sewaktu-waktu berubah sesuai kesepakatan antara dosen dengan mahasiswa. Rancangan pembelajaran tersebut dapat diunduh di laman berikut ini:

Setelah melihat rancangan pembelajaran tersebut, saya berharap bisa mendapatkan masukan-masukan positif guna pengembangannya. Sehingga, ketika perkuliahan dimulai telah ada kesepakatan antara dosen dengan mahasiswa mengenai materi yang hendak diberikan dalam perkuliahan. Untuk usulan tentang perbaikan rancangan pembelajaran bisa disampaikan melalui kolom komentar di bawah atau bisa juga dibahas melalui media sosial Twitter dengan Hashtag #IMEUnsoed. Saya tunggu masukannya ya...

UPDATE

Pada pertemuan pertama kemarin telah disepakati bersama mengenai aturan-aturan perkuliahan serta penugasan. Untuk lebih jelasnya, aturan perkuliahan serta penugasan pertama Mata Kuliah Iklan Media Elektronik dapat diunduh di bawah ini:


Slide tersebut dapat juga dilihat di bawah ini:


You Might Also Like

0 komentar

Friends

Galeri

Ada warna biru muda di lingkaran ini. Mengingatkan cerahnya langit pascahujan
Biarkanlah balon-balon bebas itu beterbangan, sebebas warna-warna yang menyelimutinya
Budaya batik yang berinovasi Mencerahkan masa depan tradisi
Cinta tidak selamanya berwarna merah muda, bisa juga kuning oranye
Ketika warna ungu menjadi ceria, dia bersama hijau dan kuning istimewa