Upgrade Sepeda Touring: Crank

October 20, 2018

Istilah "upgrade" di judul tulisan ini sepertinya perlu sedikit dibahas sebelum masuk pada cerita utama hari ini. Kata Google Translate, terjemahan upgrade adalah "meningkatkan". Yang namanya meningkatkan berarti mengubah sesuatu yang semula rendah menjadi lebih tinggi. Kalau dalam kasus suku cadang sepeda, berarti mengganti dengan yang lebih bagus.

Awal mulanya saya merasa tidak nyaman saat mengayuh si Cometour, terutama ketika memasuki tanjakan. Ada suara berderit dari perputaran pedal yang membuat telinga tidak nyaman. Kata teman-teman di grup pecinta sepeda Facebook, gejala seperti itu biasanya berasal dari bagian yang berotasi. Apabila bunyi-bunyian tersebut terjadi di daerah sekitar pedal, maka kemungkinannya ada dua: pedalnya yang rusak atau bottom bracket


Beberapa waktu sebelum touring dari Jawa Timur, Cometour saya bawa ke salah satu bengkel di Magelang. Sayangnya sang mekanik saat itu sedang sibuk menangani beberapa sepeda, sehingga meminta saya menunggunya selesai atau menitipkan si Cometour untuk diambil keesokan harinya. Tidak sepakat dengan kedua pilihan tersebut, saya pilih menanyakan solusi permasalahan bunyi berderit di seputaran pedal tersebut.

Sang mekanik memberikan jawaban yang serupa dengan teman-teman Facebook: kemungkinan yang rusak adalah pedal dan bottom bracket. Dia kemudian menyarankan agar saya trlebih dahulu mencoba memasang pedal lain, kalau masih ada suara berderit berarti harus ganti bottom bracket. Solusi tersebut lebih mudah dan murah katanya.

Saya sempat mencoba memasang pedal milik adik ipar, sepertinya sudah tidak terdengar bunyi berderit lagi. Berarti kerusakan ada pada pedal lipat bawaan Cometour. Akhirnya saya beli pedal lipat baru secara online di Bukalapak. Mereknya Suntour, harganya 175 ribu rupiah. Merek ini katanya adalah pedal standar sepeda lipat Dahon yang terkenal itu. Pedalnya memang nyaman, lebar dan tampak kokoh.

Pedal Suntour ini akhirnya menemani saya touring ke Jawa Timur. Sayangnya, suara berderit itu muncul lagi ketika perjalanan memasuki hari kedua, ketika awal rute Sukoharjo-Ponorogo. Suara berderit itu semakin nyaring terdengar ketika saya melewati tanjakan-tanjakan panjang di daerah Wonogiri dan di daerah Sawoo, Ponorogo.

Sepulang dari touring, Cometour langsung saya bawa ke bengkel lagi. Kali ini saya langsung meminta pada mekaniknya untuk mengganti bottom bracket-nya. Kalau tidak salah ingat, harga bottom bracket dan biaya pasangnya 130 ribu rupiah. Suara berderit itu hilang ketika saya keluar dari bengkel, dan muncul lagi selang sehari kemudian. Bandel!

Sementara suara berderit itu saya biarkan saja. Cometour sempat jalan-jalan ke mana-mana. Sempat menemani istri ikut sepeda santai yang jarak tempuhnya berkisar 40 kilometer. Sehari-hari sepeda itu juga saya bawa untuk sekedar beli pulsa atau jalan-jalan keliling kota Magelang. Suara berderitnya kadang-kadang muncul, kadang hilang.

Pada suatu kesempatan saya bawa lagi si Cometour ke bengkel. Kali ini bengkel yang sekaligus memiliki toko sepeda dan spareparts. Jujur saja saya curiga bahwa bengkel memasang bottom bracket palsu ke sepeda saya, makanya suara berderitnya tidak hilang. Kalau bengkel yang punya toko mungkin lebih jujur. 

Singkat cerita dipasanglah bottom bracket merek Neco. Harga dan biaya pasangnya 100 ribu rupiah. Sang mekanik bilang bahwa untuk kasus sepeda lipat, bunyi berderit dapat juga berasal dari lipatannya yang oblak. Saya sempat shock dan lemas. Kalau lipatannya oblak berarti sepeda ini cacat. Entah apa yang harus saya lakukan bila yang rusak adalah lipatannya.

Seorang teman sambil bercanda mengatakan agar saya coba ganti crank-nya saja. Siapa tahu penyakitnya sembuh. Memang setelah bottom bracket saya ganti untuk yang kedua kalinya, suara berderit masih tetap ada (maafkan buruk sangka yang telah saya sematkan kepada mekanik bengkel pertama, semoga Allah mengampuni saya dan bengkelnya semakin laris, aamiin).

Akhirnya kemarin saya balik lagi ke bengkel (yang memiliki toko sepeda dan spareparts). Sesuai saran teman, saya langsung minta ganti crank bawaan Cometour dengan merek Shimano dengan kombinasi gigi serupa, yakni 48-38-28. Harga dan biaya pasangnya adalah 200 ribu. Alhamdulillah, sampai tulisan ini dibuat sepeda tidak berderit-derit lagi. Saya coba menggunakannya di tanjakan curam juga senyap. Dan memang, crank bawaan Cometour, ternyata agak oblak.


Nah, kembali pada pertanyaan tentang upgrade lagi. Kalau terminologi itu digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan perbaikan, lalu bagaimana dengan aktivitas yang "hanya" penggantian seperti kasus crank Cometour? Yah, dianggap saja tetap sebagai upgrade. Meskipun secara spesifikasi tidak berubah, tapi kenyamanan bertambah, semangat bersepeda juga muncul lagi. 

Sumber Gambar: freedom-folding-bikes-608278.shoplightspeed.com, Foto pribadi

You Might Also Like

0 komentar

Friends

Galeri

Ada warna biru muda di lingkaran ini. Mengingatkan cerahnya langit pascahujan
Biarkanlah balon-balon bebas itu beterbangan, sebebas warna-warna yang menyelimutinya
Budaya batik yang berinovasi Mencerahkan masa depan tradisi
Cinta tidak selamanya berwarna merah muda, bisa juga kuning oranye
Ketika warna ungu menjadi ceria, dia bersama hijau dan kuning istimewa