Bulatkah Bumi?

October 30, 2012


Pertanyaan yang aneh bagi sebagian orang. Tapi pertanyaan ini tampaknya menjadi pemikiran tersendiri bagi komunitas yang terkumpul dalam komunitas Flat Earth Society. Kelompok yang mayoritas beranggotakan warga AS dan Inggris ini sangat meyakini bahwa dunia yang kita tinggali ini bentuknya bukan bulat melainkan mendatar. Alasannya adalah ketika berjalan di atasnya, Bumi ini nampak dan terasa mendatar.

Lalu bagaimana dengan pengetahuan bahwa bumi itu bulat yang selama ini kita dapatkan semenjak SD hingga SMA? Kelompok Flat Earth Society meyakini bahwa itu merupakan bagian dari konspirasi NASA dan badan pemerintah lainnya. Foto-foto bumi, menurut kelompok ini, sudah direkayasa menggunakan software pengolah grafis, demikian pula dengan GPS.

Kelompok betul-betul yakin dengan teori mereka, dan tidak sedang membuat sebuah lelucon atau sensasi. Teori mereka, bumi ini datar dan di tengah-tengahnya adalah lingkaran Arktik. Sedangkan Antartika adalah sebuah dinding es setinggi 150 kaki atau 45,7 meter yang mengelilingi Bumi. Mereka percaya bahwa NASA mempekerjakan sejumlah orang untuk berjaga di sekitar “pagar” ini untuk mencegah orang memanjat pagar itu dan jatuh dari piringan Bumi. Kelompok ini percaya juga tentang adanya motif di balik konspirasi tentang Bumi yang bulat. Mereka memperkirakan motifnya adalah tentang masalah keuangan.

Selain teori tentang bumi yang datar, kelompok ini juga mengeluarkan beberapa teori yang menjadi pendukungnya. Misalnya saja teori tentang bulan dan matahari, teori tentang gravitasi, teori tentang dasar bumi dan lain sebagainya. Sebagian ilmuwan menganggap kelompok ini “aneh”, karena membuat kontroversi mengenai benda yang benar-benar tampak dan nyata. Berbeda dengan kelompok lain yang secara wajar memperdebatkan hal-hal yang tidak tampak; seperti perdebatan tentang hantu, UFO, dunia setelah kematian dan lain sebagainya.

Saya sendiri kadang-kadang berpikir juga tentang teori dari Flat Earth Society. Mungkin saja bumi itu tidak bulat tapi terhampar sebagaimana tikar. Salah satu buktinya adalah ketika umat Islam melakukan ibadah salat yang selalu menghadap ke arah Masjidil Haram, atau arah barat bagi orang Indonesia. Saya belum pernah mendengar ulama Indonesia yang, karena bumi itu bulat, memberikan fatwa diperbolehkannya salat menghadap ke arah timur sehingga akan sampai juga ke Masjidil Haram meskipun lewat jalan memutar. Berarti bisa jadi bumi itu betul-betul tidak bulat. Dan sebagai penekun bidang ilmu komunikasi, tampaknya tidak ada masalah mempercayai ini. Toh, setahu saya tidak dosa juga bila tidak percaya bumi itu bulat (CMIIW). Nah, bagaimana dengan Anda?

Sumber diolah dari: vivanews.com (Elin Yunita Kristanti)
Kredit foto: lisarisingberry.wordpress.com

You Might Also Like

7 komentar

Friends

Galeri

Ada warna biru muda di lingkaran ini. Mengingatkan cerahnya langit pascahujan
Biarkanlah balon-balon bebas itu beterbangan, sebebas warna-warna yang menyelimutinya
Budaya batik yang berinovasi Mencerahkan masa depan tradisi
Cinta tidak selamanya berwarna merah muda, bisa juga kuning oranye
Ketika warna ungu menjadi ceria, dia bersama hijau dan kuning istimewa