Street Writing

Terkadang saya merasa agak geregetan dengan tingkah polah mahasiswa jurusan ilmu komunikasi yang akan segera mengakhiri masa studi mereka, terutama sekali ketika para kandidat S.I.Kom (ke depan katanya akan segera berganti dengan gelar S.I.K) ini sedang berproses dalam skripsi (baca: mempertahankan skripsi mereka dalam seminar dan ujian akhir). Mahasiswa ilmu komunikasi yang salah satu kompetensinya adalah kemampuan menyampaikan ide/gagasan secara assertif seringkali gagal melakukannya justru pada saat yang penting.

Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan mereka dalam penyampaian ide ketika mempertahankan skripsinya. Salah satu yang saya amati adalah kegagalan penggunaan alat penyampai ide (presentation tools), meskipun sejak semester awal mereka telah dilatih melakukan presentasi secara baik dan mengoptimalkan berbagai tools yang tersedia agar menghasilkan presentasi yang bagus. Seharusnya setelah empat hingga lima tahun mereka duduk di bangku kuliah, ada semacam passion untuk mengakhirinya dengan kesan indah. Berusaha seoptimal mungkin memberikan yang terbaik.

Ah sudahlah, memang namanya manusia bermacam-macam. Jangankan mereka, bahkan orang-orang yang konon katanya punya jam terbang tinggi pun kadang-kadang gagal menggunakan tools dengan optimal. Mungkin saya salah satunya. Nah agar kita tidak terlalu tenggelam dalam kegagalan optimalisasi presentation tools, mari kita belajar bersama hal-hal ringan untuk membuat presentasi kita lebih indah. Saat ini, saya akan membahas sebuah tools gratis Powerpoint yang bernama “Text to Outline”.

Sebenarnya apa sih add-in Text to Outline itu? Add in ini sebenarnya bertujuan untuk mengubah text yang ada dalam Powerpoint menjadi sebuah “gambar”. Lalu apa untungnya? Keuntungan mengubah text menjadi gambar adalah kemampuannya untuk ditransformasikan ke dalam berbagai ukuran dengan berbagai skala. Lihat gambar text yang belum dikonversi di bawah ini (note: sebelum di ubah menjadi outline, teks yang dibuat harus berada dalam sebuah rectangle shape; yakni dengan memilih inserting textbox):







Keuntungan kedua, text yang dikonversi menjadi outline akan mempermudah kita ketika sering memindah file powerpoint ke komputer lain. Kemudahan ini terkait dengan kesesuaian font (pernah nggak mengalami ketika powerpoint yang dibuat dengan susah payah di komputer kita tiba-tiba berantakan ketika ditampilkan melalui komputer lain). Adanya outline alias gambar membuat teks yang sudah kita buat dengan susah payah tidak dikonversi menjadi font huruf lain. Misalnya saja ketika anda hendak membuat teks yang menggunakan font seperti instagram anda dapat dengan bebas menggunakannya di manapun. Keuntungan lainnya adalah audiens tidak mudah mengedit teks yang telah dibuat (seandainya softcopy presentasi yang sudah dibuat ditujukan untuk dibagi).

Ketika menggunakan add-in Text to Outline, yang perlu dilakukan hanyalah melakukan satu kali klik. Maka teks yang semula merupakan teks, telah berubah menjadi gambar seperti di bawah ini:




Lalu apakah teks yang telah berubah menjadi gambar tersebut tidak dapat diapa-apakan? Tenang saja, teks tersebut bisa kita utak-atik atau ditransformasikan ke dalam berbagai ukuran dan bentuk. Caranya hanya cukup diklik kanan saja, hingga muncul seperti di bawah ini:



Jangan lupa pilih “Edit Points”, hingga akan tampak titik-titik yang membentuk gambar teks tersebut sebagaimana ditunjukkan gambar berikut:



Mudah-mudahan yag sedikit ini dapat menolong dalam desain powerpoint, dan hasilnya presentasi yang telah digunakan tidak sia-sia.

Final Liga Champions musim ini merupakan sebuah keajaiban bagi Atletico Madrid. Namun, tampaknya Liga Champions masih merupakan panggung yang terlalu besar bagi Atletico. Datang ke final dengan rekor belum pernah terkalahkan belum cukup untuk menahbiskan mereka sebagai juara. Adalah Real Madrid, klub tetangga sekaligus musuh bebuyutan merekalah yang memupus mimpi indah mengawinkan gelar La Liga dengan Liga Champions.

Dapat dibayangkan seandainya dinosaurus ini hidup pada zaman moderen, mungkin makhluk seperti manusia tidak akan pernah merasa aman, karena berpotensi menjadi incaran santap malamnya. Bahkan pada masanya, dinosaurus ini sangat mungkin berada di puncak piramida makanan. Banyak lagi dinosaurus yang berukuran lebih spektakuler dengan kemampuan predator yang menakjubkan.

Manusia vs Torvosaurus gurneyi

Ikon Dinosaurus pada Google Chrome

'The Internship' (2013)

Kaye menyatakan bahwa orang dewasa memiliki empat boneka yang tersusun rapi membentuk lapisan-lapisan SELF, INTERPERSONAL, SYSTEM, dan COMPETENCE. SELF adalah bagian paling dalam dari manajemen komunikasi orang dewasa. Boleh dikatakan bahwa boneka yang mewakili SELF ini merupakan komponen komunikasi intrapersonal. INTERPERSONAL merupakan pembungkus boneka SELF, di mana fokusnya adalah pada “Bagaimana diri berinteraksi dengan liyan (the other/ others)?” Elemen interpersonal ini dapat dijelaskan sebagaimana perspektif konstruktivis memandang komunikasi, yakni “Proses di mana individu yang berinteraksi membuat makna tentang diri masing-masing, serta membuat makna mengenai sifat dan keadaan hubungan mereka.” Boneka ketiga adalah SYSTEM, di mana perhatian kajiannya adalah mengenai “Bagaimana sebuah sistem atau organisasi dapat memengaruhi cara berkomunikasi manusia yang berada di dalamnya?” Terakhir, boneka COMPETENCE digambarkan berada paling luar. Namun, menurut Kaye, bukan berarti boneka ini hanya berada di lapisan paling luar saja. Boneka COMPETENCE dapat terjadi pada setiap lapisan manajemen komunikasi orang dewasa. Manusia dikatakan memiliki boneka COMPETENCE ini ketika mereka mampu mengelola dengan baik komunikasi yang terjadi pada tiga boneka sebelumnya.

Entahlah, tidak jelas penyebab pastinya penyakit sirosis sahabat saya. Satu hal yang saya ketahui,dia sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya. Boleh dikatakan, sahabat saya ini seorang perfeksionis. Semua yang dikerjakan harus sempurna. Kadangkala bahkan hingga mengabaikan istirahat dan kesehatannya. Untuk sahabatku, semoga Allah memberikan yang terbaik di alam sana. Amin.