ORANGIKLAN
July 25, 2013
Periklanan semakin
bertambah kompleksitas dan kreativitasnya. Hal-hal yang dahulu tidak
terpikirkan sama sekali, hari ini sudah lazim dijumpai dalam dunia
kreatif iklan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan
faktor utama yang mendorong terjadinya perkembangan tersebut.
Perkembangan TIK yang semakin pesat diprediksi akan bermuara pada
perkembangan kreativitas beriklan.
Kreativitas dalam dunia
periklanan bersumber pada para pelaku dan praktisi yang lazim dikenal
dengan sebutan “Orang Iklan”. Sebutan yang keren, dan menjadi
identifikasi tingkat kreativitas yang bersangkutan. Ketika seseorang
dipanggil sebagai “Orang Iklan”, kesannya dia adalah sosok yang
kreatif, dinamis, penuh dengan ide, dan tentu saja cerdas.
Membaca-baca beberapa buku yang ditulis oleh “Orang Iklan”, saya berkesimpulan bahwa anggapan awam tentang sosok mereka tidak salah, namun juga tidak seratus persen benar. Ada juga sosok yang mengaku sebagai kelompok “Orang Iklan”, kerjaannya hanya tiru-tiru saja. Copy iklan luar negeri, paste di dalam negeri. Curi ide dari sebuah kompetisi luar negeri, dipakai dalam kompetisi di dalam negeri. Wajar saja kalau akhirnya orang-orang seperti ini bukannya menjadi 'Orang Iklan” tetapi malah jadi “Ora Ngiklan” dalam Bahasa Jawa, alias tidak beriklan.
Berkait
judul “ORANGIKLAN” di atas, akhirnya semua kembali pada diri
orang-orang yang bekerja di dunia periklanan. Apakah akan menjadi
“Orang Iklan”, ataukah hanya “Ora Ngiklan”. Saya berharap
semangat menjadi “Orang Iklan” tertular kepada para mahasiswa
ilmu komunikasi Unsoed. Kalaupun tidak bekerja dalam industri iklan,
semangat menjadi “Orang Iklan” ini membuat mahasiswa memiliki
kemauan
untuk memupuk
sifat kreatif, dinamis, penuh dengan ide, serta memiliki
passion
untuk selalu belajar.
Saya melihat semangat menjadi “Orang Iklan” sudah mulai bertunas
pada mahasiswa ilmu komunikasi Unsoed. Ini tercermin dari tugas-tugas
mereka yang bagus-bagus, dan bikin bingung dosennya menilai. Namun,
seperti pada tahun-tahun sebelumnya, saya sebagai dosen beberapa mata
kuliah yang berkaitan dengan dunia iklan tetap harus menilai dan
memeringkat tugas-tugas yang telah dikumpulkan.
Mata
kuliah Iklan Media Cetak (IMC), merupakan salah satu mata kuliah yang
menghasilkan iklan huebattt.
Salah satunya adalah iklan “Save Our Tree”. Menurut saya iklan
ini the best.
Visualisasi hijau yang bagus, copywriting
yang
keren, ide
yang bagus, pokoknya maknyuss.
Hanya
saja ada satu hal kecil yang perlu dipertanyakan, yaitu munculnya
copy “save
paper”. Munculnya copy
ini
berkesan “merusak” ide awal tentang penyelamatan pohon.
Penyelamatan pohon itu menurut saya adalah isu global, isu general.
Sedangkan “save paper” adalah isu khusus. Penggunaan pohon dalam
kehidupan sehari-hari tidak semata-mata untuk kertas saja, karena
hanya pohon tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan kertas yang
baik. Akan lebih baik kalau isu “save paper” ini dituangkan dalam
iklan lainnya, atau
kalau memang mau digabungkan dengan isu penyelamatan pohon, lebih
baik isu “save paper” menjadi isu utamanya. Misalnya
saja “save paper, save tree”. Namun begitu, secara keseluruhan
iklan ini tampil baik. Apalagi isu yang diangkat bercerita tentang
penyelamatan lingkungan. Inilah iklannya:
Kedua,
iklan BBM. Iklan layanan
masyarakat ini
memiliki momentum yang tepat. Saya
berkesimpulan bahwa pembuat iklan ini termasuk memiliki sensitivitas
lingkungan yang baik. Hanya saja copy
“BUKAN”
dan “HARI INI” yang diberi highlight
merah tampak agak aneh bagi saya. Kemudian, visual anak-anak kecil
yang keluar dari sebuah kran juga tampak tidak begitu nyambung dengan
tema awal.
Iklan ini menurut saya layak mendapatkan silver
medal,
meskipun secara penilaian sangat bersaing ketat dengan Iklan Kalong
Coffe yang mendapat bronze
medal.
Iklan
komersial ini merupakan satu-satunya yang berhasil menembus best
five dalam
penilaian saya.
Eksekusinya yang simpel, copy
yang tidak bertele-tele, serta dukungan visualisasi yang sesuai
membuat iklannya layak masuk tiga besar. Berikut iklan-iklannya:
Gimana? Bagus kan?
(To be continued ---)
Foto : nagaswarafm.com
Gimana? Bagus kan?
(To be continued ---)
Foto : nagaswarafm.com
0 komentar