Tulisan ini akan membahas tentang tas yang saya gunakan dalam dua kali perjalanan bersepeda kelana dengan jarak yang moderat (kurang dari 1000 kilometer). Sebutan kerennya adalah pannier, tas yang disematkan di sepeda.
Sebagai catatan penting: pengelana sepeda tidak disarankan menggendong tas apapun selama perjalanan. Berdasar pengalaman, beban sekecil apapun yang menempel di tubuh lama-lama akan terasa berat. Saya pernah menggendong ransel dalam perjalanan pendek, hasilnya punggung jadi berkeringat dan baju basah. Mungkin sirkulasi udara di daerah punggung tertahan oleh tas itu.
Saya menyematkan tas pannier di tiga tempat: rak belakang, rak depan, dan frame. Tas yang di rak depan ada dua model. Pertama, tas camo biasa yang berbahan cordura. Tas ini dulu saya pakai ketika berkelana bersama Heistour. Saya bisa memakai tas biasa ini karena Heistour saya memiliki keranjang. Tas ini lumayan bisa mewadahi peralatan yang saya butuhkan dalam kondisi darurat.
Kedua, tas pannier produksi lokal dengan merek Homegear. Tas ini diproduksi oleh pengelana sepeda asal Banyumas bernama Imron Darojat. Pengalaman bersepedanya cukup mumpuni, salah satunya ketika berkeliling Sulawesi. Katanya tas ini strukturnya diinspirasi oleh tas merek Ortlieb yang harganya mahal. Hasilnya lumayan. Hanya saja, saya harus menjepit pengait pannier ini menggunakan penjepit buku agar tidak bergeser sepanjang perjalanan. Pengait pannier ini tentu berbeda dengan Ortlieb yang menggunakan sistem jepit, harap maklum karena beda harga.
Tas frame yang saya gunakan bermerek Nordend. Saya tidak tahu tas ini buatan mana, karena beli secara online di sebuah laman marketplace ternama. Tas frame ini saya fungsikan sebagai wadah dompet, ponsel, serta voice recorder. Saya suka tas ini karena multifungsi; bisa diikatkan di frame dan diikatkan di pinggang. Sewaktu-waktu istirahat, tas ini saya lepas dan diikatkan ke pinggang. Barang berharga saya aman.
Tas yang saya letakkan di rak belakang modelnya trunkbag. Model ini paling cocok dengan bentuk rak belakang yang minim penahan samping. Tas ini juga bisa "dimekarkan" sehingga menambah kapasitas muatannya menjadi 3 ruang. Kelemahan model trunkbag ini adalah keseimbangan, karena muatan yang bertumpu di tengah. Meskipun di bagian bawah ada pengikat yang menyatukan pannier dengan rak, tetap saja rawan miring. Tiga kali saya menggunakan tas ini, dan tiga kali pula tas ini miring.
Tas model trunkbag juga kurang fleksibel ketika dilepas dari sepeda. Bentuknya yang kotak membuatnya terlihat besar sekali. Bentuk kotaknya relatif permanen, meskipun tidak ada isinya. Berbeda dengan tas pannier Homegear yang bisa dilipat menipis ketika kosong.
Sebenarnya ada bentuk-bentuk lain tas pannier yang bisa dijumpai di pasaran. Saya belum bisa memberikan gambaran penggunaannya karena belum pernah memakai. Barangkali ada di antara pembaca yang pernah memakainya, silakan review di kolom komentar.
*) Foto-foto di halaman ini diambil dari (urut gambar): thebiketripper.tanlinesfortwo.com, bukalapak.com, dan foto koleksi pribadi