Orang yang sering terlibat dalam pembuatan presentasi (menggunakan MS. Powerpoint), dan sering menggunakan berbagai piranti komputer dalam melakukan presentasinya pasti sudah tahu apa itu fasilitas "embedded fonts." Fasilitas ini konon sudah ada di MS. Office sejak lebih dari 10 tahun lalu. Meskipun fasilitas embedded fonts sudah lama ada pada MS. Office, namun tampaknya masih ada sebagian pengguna yang abai. Enak saja mereka mendesain Powerpoint dengan berbagai font, menyimpannya dengan "ctrl + S", lalu dimasukkan USB flashdisk. Pengguna Powerpoint baru ribut ketika membuka berkas Powerpoint-nya di komputer lain, dan menyadari betapa huruf yang tadinya rapi menjadi berantakan.
Setelah diadakan penyelidikan dan penyidikan, ternyata komputer baru yang digunakan oleh pengguna Powerpoint tadi tidak memiliki koleksi font sebanyak komputer yang digunakan mendesain presentasi. Walhasil, font yang digunakan di awal digantikan dengan font yang ada di komputer. Jadilah berantakan.
Jadi, di depan setiap font yang kita gunakan selalu ada lambang jenis font tersebut.
Jadi, kalau mau menggunakan metode embed font, pilihlah huruf-huruf TrueType Font. Namun bila sangat terpaksa harus menggunakan jenis huruf lainnya, bisa digunakan metode lain; yakni dengan menggunakan tool gratis bernama Text to Outline.
Untuk cara menggunakan tool Text to Outline, lanjutkan dengan mengikuti LINK INI
Nah agar desainnya tidak berantakan, tentu ada cara yang bisa dilakukan oleh pembuat presentasi Powerpoint. Pertama, pembuat presentasi bisa menggunakan font yang standar; artinya font yang dimiliki oleh setiap komputer di dunia. Saya tidak tahu juga font standar komputer dunia itu apa, tapi biasanya di setiap komputer ada font Times New Roman (font standar yang banyak digunakan untuk mengerjakan tugas akhir atau skripsi). Resikonya, Powerpoint yang dibuat menjadi standar saja, alias kurang menarik.
Solusi kedua adalah menggunakan fasilitas embedded fonts, yakni menyertakan font yang digunakan pada proses desain Powerpoint ke dalam file. Tentu saja, dengan adanya font ini ukuran file menjadi sedikit besar. Caranya adalah (Powerpoint 2016) klik File > Option > Save; lalu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Klik hingga kotak yang saya lingkari merah itu menjadi tercentang. Ada dua pilihan dalam embed fonts, bisa pilih "Embed only the characters used in the presentation," atau "Embed all characters." Apabila ragu-ragu, lebih baik gunakan pilihan yang kedua. Aman!
Kadang-kadang, embed fonts tidak selalu berhasil. Biasanya ketidakberhasilan embed fonts ditandai dengan gambar seperti berikut ini.
Kalaupun kita mencoba klik OK, file Powerpoint memang tersimpan, tapi pada dasarnya font yang bersangkutan tidak tersimpan. Salah satu penyebabnya ternyata font tersebut tidak termasuk TrueType Font. Apa sih TrueType Font?
Menurut Kusrianto dan Adinata (2015), dalam memanfaatkan fitur Office ada tiga jenis font yang perlu diketahui. Pertama, PostScript Font. Disebut juga Type 1, atau Adobe Font yang dibuat menggunakan Postscript page description language. Font ini memiliki dua bagian, yaitu font tampilan layar (Screen Font) dan font untuk pencetakan (Printer Font). Keduanya berfungsi bersamaan. Ketika tampil di monitor, maka yang berfungsi adalah screen font, sedang saat dokumen dicetak, maka yang berfungsi adalah printer font. PostScript font dapat digunakan pada sistem operasi seperti OSX atau Windows. Pada program keluaran Adobe, semua menggunakan Adobe Font maupun Type 1 Font.
Kedua, TrueType Font. Adalah font standar untuk sistem operasi Windows serta produk-produk Microsoft seperti Office, juga program-program under-Windows, kecuali produk Adobe. Awalnya diproduksi oleh Apple, tetapi teknologinya dibeli Microsoft. Sekarang dapat dipergunakan, baik pada sistem OSX maupun Windows. TrueType Font hanya memiliki satu file, baik untuk Screen Font maupun Printer Font. Dalam file tersebut sudah termasuk karakter bold, italic, maupun bold italic, sementara pada postscript, masing-masing tersimpan pada file tersendiri.
Ketiga, OpenType Font. Adalah font jenis terbaru yang dibuat join antara Microsoft dan Adobe. Jenis font ini dapat diperlakukan seperti PostScript Font maupun TrueType Font. Pada program yang berbasis Windows, OpenType Font dianggap sebagai TrueType Font. OpenType dan TrueType hanya terdiri atas satu file yang mewakili tampilan layar maupun untuk dicetak. Demikian juga, dalam sebuah file sudah mengandung 65000 jenis karakter, termasuk bold, italic, expert character set, seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan, dan karakter spesial lainnya.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, hanya TrueType Font yang dapat disimpan secara embed. Lalu bagaimana membedakan masing-masing jenis font tersebut? Lihat gambar berikut.
Menurut Kusrianto dan Adinata (2015), dalam memanfaatkan fitur Office ada tiga jenis font yang perlu diketahui. Pertama, PostScript Font. Disebut juga Type 1, atau Adobe Font yang dibuat menggunakan Postscript page description language. Font ini memiliki dua bagian, yaitu font tampilan layar (Screen Font) dan font untuk pencetakan (Printer Font). Keduanya berfungsi bersamaan. Ketika tampil di monitor, maka yang berfungsi adalah screen font, sedang saat dokumen dicetak, maka yang berfungsi adalah printer font. PostScript font dapat digunakan pada sistem operasi seperti OSX atau Windows. Pada program keluaran Adobe, semua menggunakan Adobe Font maupun Type 1 Font.
Kedua, TrueType Font. Adalah font standar untuk sistem operasi Windows serta produk-produk Microsoft seperti Office, juga program-program under-Windows, kecuali produk Adobe. Awalnya diproduksi oleh Apple, tetapi teknologinya dibeli Microsoft. Sekarang dapat dipergunakan, baik pada sistem OSX maupun Windows. TrueType Font hanya memiliki satu file, baik untuk Screen Font maupun Printer Font. Dalam file tersebut sudah termasuk karakter bold, italic, maupun bold italic, sementara pada postscript, masing-masing tersimpan pada file tersendiri.
Ketiga, OpenType Font. Adalah font jenis terbaru yang dibuat join antara Microsoft dan Adobe. Jenis font ini dapat diperlakukan seperti PostScript Font maupun TrueType Font. Pada program yang berbasis Windows, OpenType Font dianggap sebagai TrueType Font. OpenType dan TrueType hanya terdiri atas satu file yang mewakili tampilan layar maupun untuk dicetak. Demikian juga, dalam sebuah file sudah mengandung 65000 jenis karakter, termasuk bold, italic, expert character set, seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan, dan karakter spesial lainnya.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, hanya TrueType Font yang dapat disimpan secara embed. Lalu bagaimana membedakan masing-masing jenis font tersebut? Lihat gambar berikut.
Jadi, di depan setiap font yang kita gunakan selalu ada lambang jenis font tersebut.
Jadi, kalau mau menggunakan metode embed font, pilihlah huruf-huruf TrueType Font. Namun bila sangat terpaksa harus menggunakan jenis huruf lainnya, bisa digunakan metode lain; yakni dengan menggunakan tool gratis bernama Text to Outline.
Untuk cara menggunakan tool Text to Outline, lanjutkan dengan mengikuti LINK INI
Gambar: products.office.com, screen capture, fp.um.my, thepowerpointblog.com
Referensi:
Kusrianto, A., & Dinata, Y.M. 2015. Microsoft Word untuk Buku Ajar. Jakarta: ElexMedia Computindo